Lelah berfikir ku untuk menunggu
Menunggu jadwal kehadiranmu
Waktu terus berjalan
Suara yang ku nantikan tak kunjung tiba
Kau berjalan dengan dua rel di kakimu
Listrik adalah tenaga mu,
Dua buah lampu adalah matamu
Kau bagaikan sebuah mutiara di negriku
Tak hanya aku yang menanti kehadiranmu...
Berjutaan manusia menaikimu
Dulu kau begitu cepat
Tak memandang status ku, dan uangku
Kini kau begitu lambat
Kau di dahulukan dengan temanmu
Menunggu jadwal kehadiranmu
Waktu terus berjalan
Suara yang ku nantikan tak kunjung tiba
Kau berjalan dengan dua rel di kakimu
Listrik adalah tenaga mu,
Dua buah lampu adalah matamu
Kau bagaikan sebuah mutiara di negriku
Tak hanya aku yang menanti kehadiranmu...
Berjutaan manusia menaikimu
Dulu kau begitu cepat
Tak memandang status ku, dan uangku
Kini kau begitu lambat
Kau di dahulukan dengan temanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar